Kepada Allah Semata, Kita Meminta

Ada sebuah cerita yang disebutkan al Imam Ibnu Rajab ( Majmu’ Rasail Ibnu Rajab 3/128 ). Cerita itu tentang Ishaq bin Abbad ad Dabari.

Dalam tidurnya, Ishaq bin Abbad bermimpi ada orang berkata, ” Engkau, tolonglah orang yang sedang susah “.

Setelah bangun, Ishaq mencari informasi, adakah tetangganya yang sedang susah.

” Kami tidak mengetahui “, jawab tetangga-tetangganya.

Ishaq tidur kembali. Namun, mimpi terulang hingga kali ketiga.

” Apakah engkau bisa nyenyak tidur, sementara engkau tidak membantu orang yang sedang susah? “, kata seseorang dalam mimpinya.

Ishaq langsung bangun. Dengan membawa 300 dirham, Ishaq naik baghl menuju masjid.

Di sana ada seseorang yang sedang salat. Ishaq menemuinya lalu bertanya, ” Wahai Hamba Allah, di waktu ini, di tempat ini, apa sebabnya engkau sampai di sini?”

Orang itu menjawab, ” Saya punya modal 100 dirham. Habis modal dan kini saya punya tanggungan utang 200 dirham”

Ishaq segera mengeluarkan 300 dirham yang ia bawa lalu diserahkan kepada orang itu.

” Apakah engkau kenal saya? “, tanya Ishaq.

” Tidak “, jawab orang itu.

Lanjut Ishaq, ” Saya Ishaq bin Abbad. Jika engkau punya kesulitan, temui saja saya. Rumah saya ada di sana “

” Semoga Allah merahmati Anda ” , jawab orang itu, ” Jika saya mengalami kesulitan, saya akan segera berharap kepada Dzat yang telah membawa Anda di waktu semacam ini, sampai Anda tiba di sini “

Subhanallah!

Umumnya orang jika sedang mengalami kesulitan, yang terpikir pertama adalah siapa teman, siapa dermawan, siapa donatur, siapa orang, yang bisa membantunya.

Seringkali hamba lupa bahwa ia memiliki Rabb yang maha mendengar doa dan maha mengabulkannya. Lalu kenapa ia tidak meminta kepada Allah Ta’ala?

Semoga kita menjadi hamba yang selalu mengingat-Nya.

فَاذْكُرُوْنِيْٓ اَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْا لِيْ وَلَا تَكْفُرُوْنِ

Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku ( al Baqarah 152 )

Anak Muda dan Salaf